11 Agustus 2006

SupraNatural

Hal - hal gaib yang ada dalam kehidupan kita merupakan satu hal yang tetap sulit untuk dipercaya (secara logika) tetapi dipercaya oleh banyak orang (secara keimanan). Sampai di manakah batasan orang "harus" mempercayai hal - hal gaib tersebut?.

Supranatural sangat dekat sekali hubungannya dengan agama Islam, agama yang paling banyak penganutnya di Indonesia. Terdapat berbagai macam jenis "keilmuan" di dunia gaib, "ilmu hitam" yang merepresentasikan energi/kekuatan jahat dan "ilmu putih" yang merepresentasikan energi/kekuatan baik.

Mengapa secara tiba - tiba saya menulis tentang hal ini?. Tepat pukul 19.00 WIB saya mengalami satu kejadian yang menurut saya sedikit aneh. Teman saya meminta tolong agar dia diantar ke rumah pamannya di daerah Cipete. Saya bertanya ada masalah apa, ternyata ia akan menemui "orang pintar" di rumah pamannya nanti. Saya tidak mungkin menolak permintaan dia dan langsung kami meluncur ke daerah Cipete.

Sesampainya di sana kami bertemu dengan bibi dan pamannya, ternyata "orang pintar" yang dimaksud belum tiba karena terjebak macet di daerah Pancoran. Hampir 30menit kami berbicara sambil menyantap makanan kecil yang telah disediakan...dan "orang pintar" yang dimaksud kemudian tiba.

Saya tidak perlu menyebutkan identitas "orang pintar" tersebut karena alasan etika. Ia kemudian menyapa kami semua dengan ramah dan saya pun langsung memperkenalkan diri saya. Setelah itu kami semua kembali berbincang - bincang mengenai semua hal hingga hampir 45menit.

Tanpa basa - basi teman saya langsung bercerita mengenai mimpi - mimpinya, kegelisahan - kegelisahannya serta keluhan betapa ia sulit untuk tidur. Saya benar - benar terkejut!!...ia menceritakan semuanya dengan sangat mendetail. Ia termasuk orang yang rajin menunaikan ibadah shalat dan saya memiliki satu pandangan bahwa semakin kuat seseorang melakukan ibadah agamanya maka mereka akan semakin kuat untuk lebih percaya ke Allah SWT daripada ke hal - hal gaib. Ternyata saya salah besar...

Saya cemas teman saya ini akan mengarah ke musyrik karena nampaknya ia sangat mengagungkan hal - hal gaib. Seringkali saya memperhatikan bahwa jika teman saya ini sakit atau mengeluh sakit orang pertama yang akan ia hubungi adalah "orang pintar" dan bukan menghubungi sahabatnya (seorang dokter)...gejala apakah ini? apakah ini merupakan tanda kecilnya keimanan seseorang? atau hanya seseorang yang kehilangan "pegangan keyakinan"??

Saya tidak tahu...bagi saya hal - hal supranatural antara bisa dipercaya dan tidak. Sebagai kebudayaan/tradisi saya sangat menghormati hal supranatural. Contoh, seperti ketika saya dan teman saya berlibur ke Bali. Terdapat berbagai macam larangan/pantangan ketika kami mengunjungi pura - pura di Bali dan itu saya taati tidak sama sekali saya langgar. Itulah bentuk rasa hormat saya terhadap kebudayaan/tradisi supranatural di Bali. Saya berusaha untuk tidak bersikap fanatis terhadap fenomena SupraNatural...dan juga tidak bersikap angkuh. Saya berusaha untuk bersikap netral menanggapi hal ini.

Kembali ke teman saya tadi. Saya terus berpikir apa yang terjadi dengan teman saya ini...apakah ia sudah merasa tidak nyaman lagi untuk "bersandar" pada Allah?? apakah jalan Allah itu membutuhkan kesabaran yang lebih?? apakah dengan jalan SupraNatural semuanya bisa dengan cepat terkabul?? saya tidak tahu...Saya memiliki banyak teman yang memilih jalan hidupnya sebagai seorang "atheis".

Bagi mereka Tuhan terlalu lambat bertindak. Terkejut?? saya shock...Bagi setiap orang meyakini atau tidak adanya Tuhan itu termasuk dalam hak asasi mereka sebagai manusia. Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa, pernah mengemukakan bahwa "agama itu milik orang yang sakit jiwa, agama itu menghambat seseorang untuk maju". Aneh?? kalau dilogikakan saya pikir itu masuk akal...menurutnya manusia meyakini sesuatu yang belum tentu benar dan karena adanya peraturan - peraturan dalam agama maka manusia akan terbelenggu. Ini merupakan "terjemahan" dari pernyataan Sigmund Freud.

Sikap saya jelas terhadap eksistensi SupraNatural...saya netral. Saya "tidak berani" mengatakan bahwa SupraNatural itu tidak ada karena saya merupakan bagian dari kebudayaan/tradisi yang sangat "mengagungkan" SupraNatural itu sendiri. SupraNatural makes people doesn't act natural.

Tidak ada komentar:

Does How You Dress and Look Impact Your Career? Sadly, Yes

Ada artikel bagus tentang istilah : DRESS FOR SUCCESS.. : Years ago I worked on the shop floor of a manufacturing plant. I had worked my w...